PERNAHKAH MENDENGAR PUISI STANZA? APA ITU?
PERNAHKAH MENDENGAR PUISI STANZA? APA ITU?
Stanza berarti kumpulan larik sajak yang menjadi satuan struktur sajak, ditentukan oleh jumlah larik, pola matra, atau rima; bait
Stanza dalam kamus kbbi adalah puisi yang tiap baitnya terdiri atas delapan baris (double oktaf atau puisi delapan seuntai).
Oktaf dalam sastra adalah puisi yang terdiri dari delapan larik dalam satu bait. (kbbi).
Jadi dengan dasar tersebut delapan seuntai dalam satu bait, maka saya menyatakan bahwa stanza atau oktaf bisa dibuat lebih dari satu bait.
dua bait (16) doubel oktaf, karena memang menjadi arti dari stanza itu sendiri. Memiliki jumlah suku kata antara 8-14 dalam setiap lariknya dan berima.
Stanza yang umum dan pernah dibuat oleh maestro sastra kita Sanusi Pane dan WS. Rendra. Beliau membuat stanza terdiri satu bait dan untuk stanza dua bait dipopulerkan oleh Mr. Dajoh.
MALAM STANZA
Ada burung dua, jantan dan betina
hinggap di dahan
Ada daun dua, tidak jantan tidak betina
gugur dari dahan
Ada angin dan kapuk gugur, dua-dua sudah tua
pergi ke selatan.
Ada burung, daun, kapuk, angin, dan mungkin juga debu
mengendap dalam nyanyiku.
(WS. Rendra)
PERTANYAAN ANAK KECIL
Hai kayu-kayu dan daun-daunan!
Mengapakah kamu bersenang-senang?
Tertawa-tawa bersuka-sukaan?
Oleh angin dan tenang, serang?
Adakah angin tertawa dengan kami?
Bercerita bagus menyenangkan kami?
Aku tidak mengerti kesukaan kamu!
Mengapa kamu tertawa-tawa?
Hai kumbang bernyanyi-nyanyi!
Apakah yang kamu nyanyi-nyanyikan?
Bunga-bungaan kau penuhkan bunyi!
Apakah yang kamu bunyi-bunyikan?
Bungakah itu atau madukah?
Apakah? Mengapakah? Bagaimanakah?
Mengapakah kamu tertawa-tawa?
(Mr. Dajoh)
Seperti yang disebut oleh Kang Andana, stanza bisa berapa larik asal tidak berubah menjadi septima, sekte, soneta, dll.
Kalau 12 baris apakah disebut stanza? Tergantung penempatan bait satu dan dua. Jika terdapat bait salah satunya delapan seuntai dan baik ke dua empat, masih bisa disebut stanza.
Contohnya lagu Indonesia Raya stanza satu, dua dan tiga dari naskah yang berbeda. Saat ini pemerintah sedang berusaha mengeluarkan PP tentang hal tsb.
Akan lebih baik jika dua bait tersebut adalah stanza, delaoan seuntai tiap baitnya.
Kalau kita tidak belajar kita tak akan membuka sejarah, asal stanza mana, berapa jumlah suku kata dalam stanza dan bisa atau tidak digabung dengan puisi bebas atau lainnya asal tidak membentuk septima, sexte dan soneta.
Soal stanza lagu Indonesia Raya bisa ditanya langsung oleh penggagasnya; sanggar Sana Sini Seni.
Ada banyak sumber berbeda, namun yang kami ketengahkan saat ini adalah sumber yang berlaku di KBBI.
Posted By: Bunda Ifa Arifah Syahroni (Owner Grup PADI).
Stanza berarti kumpulan larik sajak yang menjadi satuan struktur sajak, ditentukan oleh jumlah larik, pola matra, atau rima; bait
Stanza dalam kamus kbbi adalah puisi yang tiap baitnya terdiri atas delapan baris (double oktaf atau puisi delapan seuntai).
Oktaf dalam sastra adalah puisi yang terdiri dari delapan larik dalam satu bait. (kbbi).
Jadi dengan dasar tersebut delapan seuntai dalam satu bait, maka saya menyatakan bahwa stanza atau oktaf bisa dibuat lebih dari satu bait.
dua bait (16) doubel oktaf, karena memang menjadi arti dari stanza itu sendiri. Memiliki jumlah suku kata antara 8-14 dalam setiap lariknya dan berima.
Stanza yang umum dan pernah dibuat oleh maestro sastra kita Sanusi Pane dan WS. Rendra. Beliau membuat stanza terdiri satu bait dan untuk stanza dua bait dipopulerkan oleh Mr. Dajoh.
MALAM STANZA
Ada burung dua, jantan dan betina
hinggap di dahan
Ada daun dua, tidak jantan tidak betina
gugur dari dahan
Ada angin dan kapuk gugur, dua-dua sudah tua
pergi ke selatan.
Ada burung, daun, kapuk, angin, dan mungkin juga debu
mengendap dalam nyanyiku.
(WS. Rendra)
PERTANYAAN ANAK KECIL
Hai kayu-kayu dan daun-daunan!
Mengapakah kamu bersenang-senang?
Tertawa-tawa bersuka-sukaan?
Oleh angin dan tenang, serang?
Adakah angin tertawa dengan kami?
Bercerita bagus menyenangkan kami?
Aku tidak mengerti kesukaan kamu!
Mengapa kamu tertawa-tawa?
Hai kumbang bernyanyi-nyanyi!
Apakah yang kamu nyanyi-nyanyikan?
Bunga-bungaan kau penuhkan bunyi!
Apakah yang kamu bunyi-bunyikan?
Bungakah itu atau madukah?
Apakah? Mengapakah? Bagaimanakah?
Mengapakah kamu tertawa-tawa?
(Mr. Dajoh)
Seperti yang disebut oleh Kang Andana, stanza bisa berapa larik asal tidak berubah menjadi septima, sekte, soneta, dll.
Kalau 12 baris apakah disebut stanza? Tergantung penempatan bait satu dan dua. Jika terdapat bait salah satunya delapan seuntai dan baik ke dua empat, masih bisa disebut stanza.
Contohnya lagu Indonesia Raya stanza satu, dua dan tiga dari naskah yang berbeda. Saat ini pemerintah sedang berusaha mengeluarkan PP tentang hal tsb.
Akan lebih baik jika dua bait tersebut adalah stanza, delaoan seuntai tiap baitnya.
Kalau kita tidak belajar kita tak akan membuka sejarah, asal stanza mana, berapa jumlah suku kata dalam stanza dan bisa atau tidak digabung dengan puisi bebas atau lainnya asal tidak membentuk septima, sexte dan soneta.
Soal stanza lagu Indonesia Raya bisa ditanya langsung oleh penggagasnya; sanggar Sana Sini Seni.
Ada banyak sumber berbeda, namun yang kami ketengahkan saat ini adalah sumber yang berlaku di KBBI.
Posted By: Bunda Ifa Arifah Syahroni (Owner Grup PADI).
Komentar
Posting Komentar